Jeneponto, aliefmedianews.com – Seorang nenek warga di kampung Batu Cidu kelurahan Bontoraya kecamatan Batang Kabupaten Jeneponto, hidup sebatang kara di gubuk reot.
Nenek Saliha yang sudah berusia 62 tahun itu bertahun-tahun tinggal di tempat tinggal yang sangat memprihatikan. Dengan kondisi seadanya dia pun rela tidur beralaskan baliho yang di pungut di pinggir jalan.
Kondisi itulah yang menggugah hati himpunan pelajar dan mahasiswa Turatea (HPMT) Jeneponto melakukan blusukan ke kediaman nenek Saliha.
“Sebagai organisasi daerah maka harus senantiasa responsif terhadap situasi dan kondisi di berbagai sektor, terkhusus dalam kegiatan sosial ini betul-betul diperuntukkan untuk masyarakat pada umumnya dan masyarakat miskin untuk lebih khususnya,” Jelas Ketua PB HPMT Jeneponto Wawan Herdiawan kepada Alifmedianews.com, Rabu, 28 Agustus 2019.
PB HPMT Jeneponto pun berkunjung ke kediaman Nenek Saliha di kampung Batu Cidu kelurahan Bontoraya kecamatan Batang Kabupaten Jeneponto.
“Kunjungan kami ke nenek saliha, bermula saat melihat salah satu postingan di Facebook yang memposting kondisi rumah yang di tempati nenek tersebut yang begitu memprihatinkan, sehingga saya beserta teman meminta alamat lengkapnya dengan niat ingin memberikan bantuan agar bisa mengurangi beban yang di deritanya,” ujarnya.
Dengan hati yang tergugah yang didorong niat keikhlasan para pelajar mahasiswa itu melangkahkan kakinya untuk menyampaikan uluran tangannya ke nenek Saliha yang hidup dalam keadaan memprihatinkan
“Dengan niat yang ikhlas teman HPMT memberikan beberapa bantuan yang di anggap sangat di butuhkan oleh nenek kita yang sangat miris kehidupannya, kita antarkan tempat tidur kasur dan bantal karena selama ini nenek yang sebatangkara hanya beralaskan baliho yang tidak layak di tempati tidur, dan beberapa kebutuhannya, semoga Nenek kita itu dapat menikmati kehidupannya,” tuturnya.
Diapun berharap agar Allah SWT memberikan nikmat kesehatan sehingga HPMT dapat terus menjalankan kegiatan sosial demi kesejahteraan masyarakat Jeneponto
“Memang salah satu program PB HPMT di periode 2018 – 2020, sebagai bentuk perhatian dan kepedulian kami terhadap masyarakat kecil di bawah garis kemiskinan yang memang layak dan sangat membutuhkan bantuan.
Semoga apa yang kami berikan itu bisa sedikit meringankan beban yang di deritanya dan kegiatan ini juga rutin kita lakukan agar menumbuhkan kesadaran pada diri kita semua terhusus para generasi muda bahwa kita mahluk sosial yang harus saling membantu dan lebih banyak bersyukur atas apa yang kita miliki,” tutupnya (Sapar M)