Bantaeng, Aliefmedianews.com – Kabupaten Banteng Kecamatan Pa’jukukang Melalui Dinas Pariwisata Telah menghadirkan Proyek Perubahan – TEMANTA
Dengan Besarnya biaya operasional dalam pengelolaan wisata Pantai Marina dan belum tercapainya target Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor retribusi pariwisata mendorong Dinas Pariwisata Bantaeng hadirkan proyek perubahan -TEMANTA ini, 12/10/2019.
“TEMAN’ta adalah Penjabaran dari wisata edukasi marina terpadu, yang merupakan pembuatan Paket Wisata Edukasi yang diperuntukkan bagi anak usia dini dan anak sekolah di tingkat Pendidikan Dasar, ungkap Fiqih Luhulima, Reformer Inovasi dari Dinas Pariwisata Bantaeng.
Disampaikan pula bahwa paket edukasi yang ditawarkan dibagi 2 yaitu :
1.paket wisata perjalanan bagi anak usia dini yang fokus kegiatannya pada pengenalam alam sekitar, pendidikan karakter, pemanfaatan limbah, dan pengenalan profesi atau permainan;
2.paket wisata bagi anak di tingkat pendidikan dasar yang akan melaksanakan perjalanan wisata yang memperkenalkan sejarah Bantaeng (Wisata Sejarah) yang berakhir di Pantai Marina.
Kepala Dinas Pariwisata Bantaeng, H. Subhan, S.Sos, M.Si memberi apresiasi kepada Reformer yang telah melahirkan sebuah ide solutif terhadap upaya mengoptimalkan keberadaan Pantai Marina. “Saya sangat mengapresiasi inovasi ini”.
Dan kita berharap, bahwa melalui proyek perubahan TEMANTA maka seluruh potensi yang kita miliki di Pantai Marina dapat dioptimalkan, seperti , penginapan, kolam ikan, maupun kuliner yang tersedia.
Insya Allah, seluruh Tim Dinas Pariwisata akan memberikan dukungan penuh pada inovasi ini,” ungkapnya.
Dalam rangka menyempurnakan proyek perubahan tersebut, Reformer-Fiqih Luhulima mengundang sejumlah guru-guru dari tingkatan PAUD, Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama untuk melihat langsung calon lokasi yang akan dikembangkan menjadi wisata edukasi di Pantai Marina sekaligus memberikan tanggapan dan masukan yang berharga.
Salah seorang guru sejarah dari SMP 1 Bantaeng menyampaikan apresiasinya betapa kehadiran TEMANTA akan memberi solusi pada penguatan pelajaran sejarah di sekolah. “Saya menyambut gembira kehadiran TEMANTA, karena akan membantu kami guru-guru memperkuat pelajaran sejarah. Sebagai kota tua (Boetta Toa), generasi penting mengetahui tempat dan situs bersejarah di Boetta Toa melalui kunjungan langsung ke lokasi,” katanya.
Selaras dengan itu, seorang guru PAUD, Andra berharap kehadiran TEMANTA menjadi ruang belajar yang menyenangkan dan ramah bagi anak. “Semoga anak-anak kami yang dipegunungan mendapat kesempatan menikmati paket wisata edukasi di Pantai Marina, nantinya,” harapnya.
Dalam kegitan itu Dipandu Fasilitator dari Bonthain Institute, Rahman Ramlan, Proyek Perubahan Reformer dibedah dari sudut pandang pengguna.
Menurut Rahman, sebuah perencanaan ide inovasi yang berbasis kebutuhan User-pengguna tentunya akan lebih memberikan jaminan keberlanjutan, sebab masyarakat dilibatkan dalam proses perencanaan dan pengembangan ide. “Ini penting untuk dijadikan patokan bagi siapapun yang ingin melahirkan inovasi, penting mendengar suara masyarakat (User) yang akan menjadi pelanggan dan pengguna layanan kita nanti,” imbuhnya.(Jf)