Makassar, Aliefmedianews.com — Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Front Mahasiswa Makassar Menggugat, berunjuk rasa di depan kantor Gubernur Sulawesi Selatan. Mereka memprotes rencana kenaikan tarif Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).
Aksi yang dimulai pukul 16.30 WITA, Senin (16/9) itu dikawal ketat aparat kepolisian. Mahasiswa sempat membakar ban bekas dan replika keranda jenazah yang membuat api membubung dengan asap hitam yang cukup tebal. Mereka juga menutup satu jalur akses jalan sehingga menimbulkan kemacetan.
“Tarif BPJS Kesehatan akan dinaikkan maka kami tuntut bubarkan saja BPJS. Berikan pelayanan kesehatan gratis kepada buruh, petani dan kaum miskin kota. Gubernur harus nonaktifkan BPJS Kesehatan di Sulsel,” kata jenderal lapangan aksi unjuk rasa, Junaedi, yang ditemui di tengah aksi.
Namun aksi berujung ricuh akibat adanya lemparan batu yang mengarah ke kerumunan mahasiswa. Akibatnya, mahasiswa emosi dan balik lakukan pelemparan batu ke arah pintu gerbang kantor gubernur.
Akibat aksi lempar batu itu, dua mahasiswa asal kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Makassar terluka.
“Ada dua rekan kami terluka kena lemparan batu. Satu di antaranya dilarikan ke RS Ibnu Sina,” ujar mahasiswa UIN Makassar Kemal.
Menurut Kemal, meski ada yang terluka, aksi tetap dilanjutkan karena mereka tetap menunggu Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah keluar untuk berdialog.
Sekitar pukul 16.50 WITA, ratusan personil dari tim Anti Huru Hara mendekat dan memukul mundur para pengunjuk rasa. Para mahasiswa yang akhirnya sempat bentrok dengan polisi itu dibubarkan paksa dan arus lalu lintas kembali normal.
Kabag Ops Polrestabes Makassar, AKBP Anwar Danu mengatakan ada sekitar 300 personil kita turunkan baik dari Polrestabes Makassar, Polsek-polsek dan Polda Sulsel.
“Sengaja kita buat menjauh para pengunjuk rasa itu agar tidak begitu lama di depan kantor ini dan arus lalu lintas bisa kembali lancar. Soal pemicu keributan, kita belum tapi pasti,” kata AKBP Anwar.
Namun Anwar mengklaim tidak ada yang luka baik dari pihak mahasiswa atau pun warga yang berada di lokasi. Anwar juga belum mau angkat suara soal adanya mahasiswa yang diamankan saat aksi. (Red)