10 Tahun Konsumsi Obat Dokter, Warga Bulukumba Meninggal Dikategorikan Positif Corona

BULUKUMBA, Aliefmedia.com – Kasus positif covid-19 yang meninggal dunia di Bulukumba sudah mencapai 3 orang, masing-masing berasal dari 3 Kecamatan yang berbeda. Kecamatan yang di maksud ialah dari Kecamatan Ujungbulu, Ujungloe, dan Kecamatan Kindang.

Kali ini, Warga Jalan Nenas Kelurahan Caile Kecamatan Ujungbulu Kabupaten Bulukumba meninggal dunia dan dikategorikan positif corona setelah dilakukan swab di RSUD Andi Sulthan Daeng Radja Bulukumba dan diuji di Rumah Sakit yang ada di makassar yang diketahui hasilnya positif corona

Dikabarkan Drs. Abdul Hamid Sembo masuk di Rumah Sakit Andi Sulthan Daeng Radja pada hari senin pukul 17.00 dengan kondisi sesak nafas, kemudian esoknya diambil swabnya. Hanya saja, belum keluar hasil resminya dari Rumah Sakit yang memeriksa Swab Abdul Hamid tiba-tiba pihak Rumah Sakit mengatakan bahwa Abdul Hamid positif corona.

“Hari Senin sore itu jam 5 masuk rumah sakit bapakku, terus hari Selasa sore jam 5 di ambil swabnya, hanya saja saat bapak kritis, kami meminta secepatnya untuk di ketahui hasil swabnya, tapi tiba tiba pihak Rumah Sakit langsung bilang positif tanpa memperlihatkan Hasil”, jelas Sulhadji kepada media ini.

Saya merasa tidak yakin 100% kalau orang tua saya ini positif covid-19, karena orang tua kami sudah 1 Tahun lebih tinggal di rumah gara-gara sakit, lantaran sakitnya makin parah dan sudah mengonsumsi obat tiap harinya sudah 10 Tahun lebih, orang tua kami ini cuman aktifitas di rumah saja.

“Secara kebetulan ada saudara kami satu tinggal yang lagi di karantina mandiri di rumah orangtua (dikamar tanpa beraktifitas luar kamar) itupun lagi hasil swab nya negatif”, katanya

Kemarin itu sesampainya di rumah sakit, red. Orang tua kami langsung di tempatkan di ruang khusus untuk penanganan covid-19, karna kami menjelaskan kronologisnya dan tentang saudara kami yang lagi di isolasi mandiri.

Kami cuman bertanya, dimana virus Corona itu ada dan orang tua kami kena.? Kalau toh anaknya yang satu rumah membawanya, tapi kan dia negatif, artinya virus itu tidak masuk dalam lingkungan rumah mereka.

“Kami menerima semua apa yang ingin di lakukan terhadap almarhum orangtua kami saat meninggal dengan pemakaman protokol kesehatan, karena kami sekeluarga punya etika baik yang tidak ingin terjadi sesuatu yang buruk. Tapi tolong kami butuh penjelasan kenapa ini di katakan positif?” pungkasnya

Kemudian di hari bapak kritis, di konfirmasi bahwa no. regnya berada di nomor 67, namun pada saat ada informasi hasil (melalui via telpon) beliau di nyatakan positif dan kami menanyakan kembali no.regnya lalu di kirimnya lagi nomor 57, hari ini pada saat kami bertanya kembali hasil fisik yang hari ini akan keluar tapi belum ada, hanya bentuk file pengirimannya namun berbeda lagi no regnya, ia termasuk no reg 54.

Sekarang kami ingin melakukan tahlilan (taksiah) untuk orang tua kami agar banyak orang datang untuk mendoakannya, tapi kami merasa ragu karena berita sudah tersebar kalau orang tua kami itu positif meski sebenarnya hingga sekarang hasil swab almarhum bapak belum keluar.(amin)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.