Jakarta, AMN – Bupati Muchtar Ali Yusuf bersama Wakil Bupati A Edy Manaf menemui langsung Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo. Kedua nahkoda Bulukumba ini diterima oleh Menteri Syahrul Yasin Limpo usai melakukan pelantikan pejabat struktural lingkup Kementerian Pertanian, di Kantor Kementerian Pertanian RI di Jakarta, Senin 31 Mei 2021.
Pertemuan tersebut dalam rangka membahas pengembangan pertanian di Kabupaten Bulukumba guna mendukung ketahanan pangan nasional, serta menyesuaikan dengan program prioritas Kementerian Pertanian Republik Indonesia.
Bupati Muchtar Ali Yusuf menyampaikan potensi pertanian Bulukumba sangat besar jika dimaksimalkan dengan berbagai program pertanian yang tepat. Olehnya itu pihaknya sengaja menemui langsung Menteri Pertanian untuk meminta dukungan program dari kementerian yang bisa disinkronkan dengan program pemerintah daerah.
“Kami menemui Pak Menteri untuk membicarakan program pertanian di Bulukumba, yang mana kami menyampaikan bahwa Kabupaten Bulukumba memiliki lahan pertanian yang menjanjikan dan sangat subur,” bebernya usai melakukan audiens dengan Mentan.
Di era pemerintahannya, Andi Utta sapaan akrabnya memiliki program pengadaan bibit unggul sehingga hasil pertanian perkebunan di Kabupaten Bulukumba lebih berkualitas.
Namun sebelum bibit unggul dibagi, terlebih dahulu dilakukan pemetaan wilayah terkait bibit apa yang cocok untuk wilayah tersebut.
Pada audiens tersebut, Pemerintah Kabupaten Bulukumba juga menyampaikan terkait kelangkaan pupuk yang banyak dikeluhkan oleh petani. Ke depan, Pemerintah Kabupaten Bulukumba akan berupaya untuk tidak ada lagi kelangkaan pupuk, baik melalui penataan kelompok tani yang berbasis elektronik atau aplikasi maupun melalui system penginputan kebutuhan pupun melalui aplikasi Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani (RDKK)
Sementara itu, Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan, Emil Yusri yang turut mendampingi Bupati dan Wakil Bupati Bulukumba menyampaikan bahwa inti dari pertemuan tersebut bagaimana pemerintah daerah fokus pada skala prioritas di sektor pertanian.
Salah satu komoditi tanaman pangan yang dibahas adalah jagung dan perkebunan jambu mete dan tanaman kelapa untuk skala ekonomi dan usaha.
“Pertemuan itu juga membahas masalah perbaikan irigasi tersier, serta mendorong pola Kredit Usaha Tani atau KUR,” ringkasnya. (**)