Bulukumba, Aliefmedia.com – Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Wilayah Sulawesi Selatan menggelar pelatihan kewirausahaan bagi para Pekerja Migran Indonesia (PMI) Purna dan keluarganya.
BP2MI sendiri memiliki program pemberdayaan PMI khususnya PMI purna dan keluarganya dalam bentuk kegiatan pelatihan kewirausahaan yang dititikberatkan pada 5 bidang program yaitu: Bidang Ketahanan Pangan, Bidang Ekonomi Kreatif, Bidang Pariwisata, Bidang Jasa, dan Bidang Industri Digital.
Menurut Ketua Panitia, Rani, kegiatan pelatihan kali ini adalah pelatihan kewirausahaan yang terkait dengan bidang Pariwisata khususnya usaha kuliner pembuatan abon dan sambal Tuna.
Kegiatan dimaksudkan untuk memberikan motivasi dan membuka wawasan PMI terkait dengan pengembangan ekonomi kreatif dengan memanfaatkan potensi diri sendiri, keluarga, maupun sumber daya alam yang tersedia di lingkungan sekitar.
“Kita mengharapkan pelatihan ini menghasilkan output PMI purna dan keluarganya yang terampil dan memiliki pengetahuan yang cukup untuk berwirausaha,” kata Rani saat pembukaan pelatihan di aula Kantor Desa Bontotangnga, Kamis 22 Juli 2021.
Lebih jauh lagi diharapkan PMI purna dan keluarganya dapat lebih produktif dalam memanfaatkan sehingga PMI tidak perlu lagi kembali bekerja ke luar
negeri, bahkan jika memungkinkan diarahkan untuk dapat menciptakan lapangan pekerjaan.
“Pelatihan dilaksanakan dalam empat angkatan. Setiap angkatan dua puluh orang peserta,” jelasnya.
Bupati Bulukumba Muchtar Ali Yusuf menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia Wilayah Sulawesi Selatan, atas inisiasi dan kerjasamanya dalam melaksanakan kegiatan pelatihan kewirausahaan, guna memberikan modal keterampilan kepada para PMI yang sudah kembali ke kampungnya di Kabupaten Bulukumba.
“Ini sebuah solusi untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat dengan mengolah ikan tuna sehingga bernilai ekonomi tinggi,” ucapnya.
Selain itu, pemerintah daerah, lanjutnya akan membantu menfasilitasi akses bantuan modal permodalan di perbankan. Cukup laporkan saja di pemerintah setempat dan kita fasilitasi di perbankan.
“Tapi bantuan modal itu jangan dipakai perbaiki rumah atau beli kursi sudut. Tapi betul-betul dipakai menjadi modal kerja,” kata Bupati berlatar pengusaha ini.
Masa pandemi berdampak pada hampir semua sektor, sehingga Andi Utta meminta warga jangan berputus asa dan tetap semangat mencari peluang-peluang yang ada.
“Situasi serba sulit seperti ini biasanya melahirkan kreatifitas dan inovasi dari masyarakat,” tambah Andi Utta memberi semangat. (**)