Jeneponto, AMN – Bupati Jeneponto H.Iksan Iskandar sebut, tahun 2030 Jeneponto harus bebas Tuberculosis (TBC) kamis. (02/8/2021).
Mimpi Kabupaten Jeneponto bebas tuberculosis (TBC) pada tahun 2030 tersebut disampaikan bupati Iksan Iskandar saat membuka acara launching jaring smart dan Rembuk TBC di ruang pola panrannuangta Kantor Bupati Jeneponto.
Pengentasan penyakit Tuberculosis (TBC) saat ini menjadi spot point/titik fokus pemerintah daerah kabupaten Jeneponto karena dianggap sangat mengancam keberlangsungan hidup masyarakat.
Berdasarkan data nasional setiap tahun diperkirakan 845.000 orang di Indonesia jatuh sakit akibat Mycobacterium tuberculosis.
salah satu kelompok usia berisiko terhadap penyakit tuberculosis (TBC) adalah remaja sehingga perlu dilakukan edukasi sejak dini guna membangun pemahaman dan kepedulian terhadap kondisi kesehatan mereka.
Kepala dinas Kesehatan Susanti A. Mansyur dalam sambutan menyebut kegiatan mengenali TBC, melakukan deteksi dini, dan menuntaskan pengobatan sampai sembuh adalah gerakan bersama yang harus dimassifkan terutama oleh generasi muda yaitu pada rentang usia 18-35 tahun.
“Sebagai komitmen bersama Tuberkulosis merupakan salah satu fokus utama kami dalam hal perbaikan derajat kesehatan masyarakat,” ujar susanti A. Mansyur.
Lebih lanjut Kepala dinas Kesehatan Susyanti Mansyur menjelaskan kegiatan launching jaring smart dan rembuk Tuberculosis (TBC) adalah upaya bersama antara pemerintah kabupaten dengan stakeholder guna menemukan road Map/peta jalan.
“Kami terus memperkuat komitmen untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat agar menjadi lebih baik lagi dengan melakukan kolaborasi bersama banyak pihak_”jelas Susanti A. Mansyur.
Upaya pemerintah Daerah Kabupaten Jeneponto melalui dinas kesehatan dalam membangun mimpi bersama menuju eliminasi tuberculosis (TBC) 2030 yakni dengan Menjaring usia remaja untuk menjadi agen Of healthy/duta kesehatan diwilayahnya masing- masing.
“Rembuk TBC dan launching jaring smart ini adalah rangkaian Gerakan bersama menuju eliminasi TBC 2030_”ujar Syusanti Mansyur .
Sementara itu Bupati Jeneponto H. Iksan Iskandar dalam sambutannya menyebut pemerintah Daerah Kabupaten Jeneponto berkomitmen untuk melindungi dan memastikan kesehatan masyarakat termasuk bebas tuberculosis (TBC) pada tahun 2030.
“Sekalipun energi terkuras habis akibat covid, kita tidak boleh mengabaikan hal lain seperti TBC, ini ancaman dan harus segera diselesaikan“ujar bupati Iksan Iskandar.
Lebih lanjut bupati Iksan Iskandar menyebut kabupaten Jeneponto memiliki jumlah penderita tuberculosis (TBC) yang tidak sedikit yakni diangka 43 orang.
Dari jumlah penderita tuberculosis (TBC) yang tidak sedikit tersebut bupati Iksan Iskandar berharap agar dilakukan langkah-langkah pencegahan secara terukur, sistematik dan massif.
Diakhir sambutannya dihadapan 200 remaja jaring smart bupati Iksan Iskandar berharap tumbuh rasa cinta dan rasa memiliki terhadap daerah dengan membangun kepedulian kesehatan masyarakat.
“selamat kepada Anak-anakku telah menjadi agen kesehatan didesa dan kelurahan masing-masing tumbuhkan rasa memiliki kalian dengan peduli terhadap kesehatan masyarakat“ujar Iksan Iskandar.
Turut hadir Dandim 1425 Gustiawan Ferdianto, Kapolres Yudha Kesit, Sekda H.M.Syafruddin Nurdin, Kajari, kepala pengadilan negeri, kepala dinas Kominfo Manrancai Sally dan kepala desa/kelurahan sekabupaten jeneponto.(Humaskominfo-AMN)