Luwu sulsel, AMN – Bencana Alam Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Luwu Sulawesi selatan, 17 Desa terdampak Banjir dan terdapat korban luka – luka, Minggu 03/10/2021 pukul 16.30 wita.
Salah seorang Relawan Sosial kabupaten Luwu, Ismail Patang saat di konfirmasi oleh awak media ini melalui sambungan whatsappnya menjelaskan, bahwa Banjir Bandang di dua kecamatan di luwu di akibatkan tingginya curah hujan, menyebabkan terjadinya longsor dan banjir Bandang.
Ismail Patang menambahkan bahwa ada 4 lokasi wilayah terdanpak yakni Lokasi Kejadian Tanah Longsor di Desa Ilan Batu terdapat 1 unit rumah tertimbun longsor (rumah kades), tidak ada korban jiwa.
Selain itu terdapat 100 kk terisolir. Di Desa Ilan batu uru dusun paranta (Terisolir) Desa Lempe (terisolir) Desa Lempe pasang (terisolir) Desa Lewandi (terisolir) Desa Lamasi Hulu (terisolir) sehingga terdapat jumlah total kurang lebih 12 ribu jiwa terisolir.
Banjir Bandang di Kecamatan Walenrang Utara, yang terdampak Banjir Bandang adalah Desa Sangtandung/dusun padang durian. 2 rumah hanyut, 2 rumah terancam warga yang mengungsi 27 jiwa, 4 ekor sapi hanyut/hilang, 11 ekor kambing hanyut/ hilang, di Desa Bolong akibat meluapnya Sungai Makawa.
Di kecamatan Lamasi Timur, dua desa terdampak di antaranya adalah Desa Seriti dan Desa pelalan, korban
20 orang dirawat di puskesmas Lamasi
sebagian mengungsi ke rumah keluarganya di Lamasi, Desa pompengan dan Pompengan Timur.
Relawan melaporkan bahwa di Kecamatan Walenrang Timur, lima desa terdampak Banjir yaitu Desa kendekan, Desa Rante Damai, Desa Suka Damai, Desa Taba dan Desa seba-seba.
Dari lima desa tersebut ada 70 warga mengungsi dan tertampung sementara di rumah kepala Desa Suka damai dan rumah warga.
Di laporkan bahwa insentitas hujan deras dan kondisi permukaan air tinggi antara 1-3 m. (Biro Luwu-Lutim)