BULUKUMBA, Aliefmedia.com – Asisten Administrasi Umum Setda Bulukumba Misbawati A Wawo menyambut serta menerima Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) tahun 2021 di Ruang Pola Kantor Bupati, Selasa 28 Desember 2021.
Pertukaran Mahasiswa Merdeka merupakan pertukaran mahasiswa selama satu semester dari satu klaster daerah ke klaster daerah lainnya yang memberikan pengalaman kebhinekaan dan sistem alih kredit sebanyak 20 Satuan Kredit Semester (SKS).
Mewakili Pemerintah Kabupaten Bulukumba, Misbawati menyambut baik serta turut berbangga sebab Kabupaten Bulukumba menjadi salah satu pilihan kunjungan program Mahasiswa Merdeka.
Menurutnya, pemilihan Kabupaten Bulukumba sebagai salah satu daerah lokasi kunjungan para mahasiswa adalah pilihan tepat, karena Bulukumba memiliki keaneka ragaman budaya, wisata, maupun segala potensi di sektor lainnya seperti pertanian, perkebunan, perikanan, dan lain sebagainya.
Sebagai contoh, Misbawati menuturkan bahwa Bulukumba memiliki salah satu ikon yang terkenal yakni perahu Pinisi dimana ia pun menjelaskan bahwa dalam pembuatannya para pengrajin tidak membutuhkan sketsa ataupun gambar untuk membuat perahu megah tersebut serta setiap bagian dari perahu Pinisi memiliki makna filosofis sehingga membuatnya menjadi salah satu warisan budaya Takbenda oleh UNESCO.
“Itulah yang membuat Kabupaten Bulukumba sampai saat ini dikenal dengan Butta Panrita Lopi yang artinya daerah bermukimnya orang yang ahli dalam membuat perahu,” terang mantan Pj Sekda tersebut.
Tak hanya itu, ia juga memaparkan, bahwa Bulukumba juga memiliki kawasan adat Budaya yakni kawasan adat Ammatoa di Kecamatan Kajang yang mengharuskan setiap penduduk maupun pengunjung kawasan tersebut memakai pakaian serba hitam, yang mana hal tersebut melambangkan kesederhanaan dan kewibawan serta sebuah simbol persamaan dan sumber kekuatan.
Olehnya itu, ia berharap kepada para mahasiwa dapat memanfaatkan setiap proses yang dijalani sebaik mungkin untuk mempelajari segala hal yang ada di Kabupaten Bulukumba agar menjadi ilmu yang bermanfaat dan dapat menjadi bekal dalam menyalurkan segala ilmunya di dunia kerja ke depannya.
“Kuncinya belajar dengan cara yang profesional supaya adik-adik sekalian bisa menjadi sumber daya manusia yang berkualitas,” pesan Misbawati.
Sementara itu salah satu dosen pembimbing PMM Haerani Nur, menjelaskan bahwa pertukaran mahasiswa merdeka ini dimaksudkan untuk memperkaya pengalaman belajar siswa di perguruan tinggi lain yang memiliki atmosfir akademik berbeda dengan cara mengeskplorasi keragaman kebudayaan Indonesia melalui pembelajaran Modul Nusantara.
Modul Nusantara sendiri dijelaskan terdapat empat jenis kegiatan utama. Pertama, Kegiatan Kebinekaan di mana mahasiswa mengikuti berbagai kegiatan eksplorasi keragaman di daerah perguruan tinggi penerima. Kedua, Kegiatan Inspirasi di mana mahasiswa berdiskusi dengan figur-figur inspiratif daerah. Ketiga, Kegiatan Refleksi di mana mahasiswa merefleksikan pengalaman kegiatan kebinekaan dan inspirasi. Dan yang Keempat, Kegiatan Kontribusi Sosial di mana mahasiswa melaksanakan kegiatan sosial yang memberikan kontribusi kepada masyarakat di daerah perguruan tinggi penerima.
Dijelaskan Haerani bahwa sebanyak 86 mahasiswa dan mahasiswi mengikuti pertukaran mahasiwa merdeka di Kabupaten Bulukumba selama 3 hari, dimana para mahasiwa tersebut berasal dari sejumlah universitas yang ada di seluruh nusantara dan di bawah naungan Universitas Negeri Makassar.
“Kami akan melakukan kunjungan di berbagai lokasi di Bulukumba selama 3 hari dan disamping mahasiwa kami juga bersama 6 dosen lainnya dan 6 mentor yang akan melakukan pendampingan dan pembimbingan kepada para mahasiswa tersebut,” kata Haerani. (**)