Bulukumba, Aliefmedia.com – Anjing gila tiba-tiba merebak di Bulukumba. Dikabarkan 4 warga telah menjadi korbannya. Tiga diantaranya merupakan warga Kecamatan Ujungbulu, sedangkan satu korban lainnya merupakan warga Palangisan, Desa Balleangin, Kecamatan Ujungloe, Sabtu, 2 Juli 2022.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Bulukumba Thaiyeb Maningkasi menjelaskan, bahwa ada 177 gigitan anjing sejak Januari hingga Mei 2022. Menurutnya jumlah gigitan anjing ini, hampir sama dengan kondisi yang terjadi di daerah lain.
Olehnya Dinas Pertanian, melalui bidang peternakan intens melakukan vaksinasi rabies.
“Untuk proses vaksinasinya, kita (Dinas Pertanian) yang lakukan. Tapi pengobatannya ada pada Dinas Kesehatan,” kata Thaiyeb Maningkasi.
Ia mengemukakan, tahun ini Dinas Peternakan Provinsi menyiapkan 400 dosis di Bulukumba. Sedangkan, yang sudah digunakan hingga saat ini sekira 130 dosis.
“Dari tiga sampel anjing yang diambil, dua diantaranya positif rabies,” kata Thaiyeb, yang baru beberapa hari menjabat Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan.
Thaiyeb menambahkan, untuk pencegahan selain vaksinasi rabies, dapat dilakukan dengan langkah eliminasi dan sterilisasi betina. Hanya saja, untuk sterilisasi betina sangat jarang dilakukan.
“Eliminasi itu dengan bentuk racun rabies. Tapi racun ini sudah tak diproduksi lagi. Kalaupun ada harganya Rp80 juta per kilogram. Kalau sterilisasi itu sama dengan dikebiri,” tuturnya.
Sementara itu, Dokter Hewan, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, drh Mizwar Amansyah yang dikonfirmasi mengatakan, jika anjing gila menyerang korbanya mulai dari bagian atas perut hingga kepala.
Dijelaskan, anjing gila menyerang siapa saja yang dilihatnya, itu dikarenakan anjing gila itu sensitif. Terlebih pada malam hari, biasanya anjing gila akan menyerang karena sangat sensitif pada malam hari. Mizwar menambahkan, anjing gila sangat takut dengan air sehingga menjauhi tempat yang basah.
“Makanya anjing gila akan menggigit di waktu gelap seperti magrib-subuh, akan langsung melompati apapun yang ada di depannya. Bagian yang biasa digigit adalah bagian atas (dari atas pusat sampai kepala),” terang drh Mizwar.
Untuk pertolongan pertama, lanjutnya, segera bersihkan bagian yang tergigit dengan sabun dan air yang mengalir. Kemudian segera ke Pusat Kesehatan Masyarakat untuk mendapatkan Vaksin Anti Rabies (VAR).
“Kalau yang menggigit adalah anjing rabies (gila), maka kemungkinan virus ini akan cepat menuju ke target organ yaitu otak. Kalau sudah sampai di otak maka kematian bisa terjadi, makanya pertolongan harus segera dilakukan,” katanya. (*)