Jeneponto, Aliefmedia.com – Pelaksanaan Sholat hari raya Idul Adha 1443 H / 2022 Masehi di Masjid Nurul Yaqin Buntulu Desa Kampala Kecamatan Arungkeke Kabupaten Jeneponto, Ahad 10 juli 2022 pukul 07.15 wita.
Pelaksanaan Sholat hari raya Idul Adha di hadiri kurang lebih 300 jama’ah. Turut hadir H.Ahmad Sahabuddin Rani, SE anggota komisi IV DPRD Kabupaten Jeneponto.
Sebelum dilaksanakan sholat hari raya Idul Adha dan Khotib, diawali dengan pembacaan pidato sambutan Bupati Jeneponto yang di bacakan oleh Kaur Pemerintahan (Pemdes) Desa Kampala, Rustam Lili.
“Bupati Jeneponto dalam sambutannya membeberkan terkait dengan issu kemiskinan dimana kabupaten jeneponto berada diposisi ke- 9 dari 24 Kabupaten/ kota di sulawesi selatan sebagai kabupaten kategori miskin.
Lanjut kata Bupati Jeneponto, hal ini mengacu pada indikator jumlah penerima bantuan sosial. Program bantuan sosial merupakan bagian dari program pemulihan ekonomi nasional, ujarnya.
Menurut Bupati Jeneponto Drs.H.Iksan Iskandar, ” kita akan tinjau kembali untuk melakukan validasi data”.
Saat ini kata Bupati, kita menghadapi berbagai tantangan global dengan operasionalisasi menggunakan digitalisasi dari berbagai dimensi kehidupan yang memunculkan berbagai berita berita Hoax.
Karena itu, saya mengajak seluruh elemen masyarakat kabupaten jeneponto untuk membangun semangat kerja dan menciptakan suasana kondusif.
Kesemuanya itu, kita pelihara dengan menjaga tatanan sosial yang dilandasi oleh nilai nilai kearifan lokal sebagai elemen penting dan mendasar”. kata Bupati Jeneponto.
Ditempat yang sama Khotib Aris Munandar dalam khotbahnya menyebut salah satu dari Firman Allah SWT :
” Sesungguhnya Aku telah memberimu Nikmat yang banyak, maka dirikanlah Sholat dan Berkorbanlah ”
Qurban merupakan perintah Allah Swt kepada Nabiyullah Ibrahim dengan mengorbankan Anak kandungnya Ismail,
Hal tersebut dia lakukan sebagai tebusan saat Beliau Nabi Ibrahim AS bernazar kepada Allah swt. Dan Itulah yang menjadi cikal bakal disyariatkannya setiap ummat Islam yang melaksanakan Ibadah Haji,
Bukan hanya itu , setiap ummat Islam yang memiliki kemampuan untuk berkurban. Sebab berkurban merupakan penjabaran dari nilai nilai syariat Islam untuk berbagi kepada fakir miskin yang menumbuhkan rasa sosial antar sesama hamba Allah swt yang tidak berkemampuan .
Lebih lanjut dia jelaskan bahwa Kurban memiliki 2 keutamaan, setiap dagingnya menjadi penyambung silaturahmi antara orang kaya dan orang miskin dan atau hablum minannas, yang menjadi penyambung antara hamba dengan Tuhannya atau Hablumminallah.
Allah tidak pernah melihat seberapa banyak yang kita kurban kan, atau seberapa besar hewan yang kita kurban kan, namun Allah Maha melihat seberapa ikhlas kita dalam berkurban. ujarnya. (Red AMN)