Makassar, Aliefmedia.com – Sanggar Seni To Riolo Kajang menampilkan tari kolosal Tope Le’leng dan Pabbitte Passapu pada event Makassar International Eight Festival and Forum atau F8 di anjungan Pantai Losari, Kota Makassar, Minggu malam, 11 September 2022.
Dengan penampilan yang memukau, sanggar seni binaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Bulukumba ini pun diganjar apresiasi.
“Bagus banget koreografi dan anak-anak menguasai panggung,” puji Wali Kota Makassar Mohammad Ramdan Danny Pomanto.
Tak hanya itu, Kepala Dinas Kebudayaan Kota Makassar Andi Herfida Attas ikut menyampaikan apresiasi. Istri dari Bupati Bulukumba Andi Muchtar Ali Yusuf ini, mengakui, bahwa tarian Tope Le’leng dan Pabbitte Passapu mencerminkan budaya Kajang yang sangat natural.
Menurut Herfida, pakaian dan penampilan sanggar seni to riolo sangat menonjol tradisional, koreografinya hebat dengan membuat tarian kolosal yang menyatukan 2 tarian.
“Penguasaan panggung luar biasa dengan latihan (gladi resik) hanya 1 kali dengan waktu yang singkat. Apresiasi dan keren,” kata Ketua Dekranasda Bulukumba tersebut.
Sementara, Kadisdikbud Bulukumba Andi Buyung Saputra menjelaskan, bahwa sanggar seni to riolo adalah sanggar seni yang sudah lama berdiri di Kecamatan Kajang.
Sanggar seni ini, kata mantan Camat Kajang tersebut, bisa tampil di F8 berkat komunikasi antara Disdikbud Bulukumba dengan Disbud Kota Makassar.
“Sanggar ini, memang sering mengisi kegiatan tingkat kabupaten hingga nasional dengan pengembangan koreo dari tari tradisional ke kontemporer. Di dalam seni ini, selain ada unsur tarian, juga ada drama,” kata Buyung.
Ia menerangkan, salah tujuannya tampil di F8 adalah untuk memperkenalkan kebudayaan Kajang yang di dalamnya juga ada seni tari.
“Jadi nantinya Kajang dikenal bukan hanya budaya dan ritualnya, namun juga seni tarinya,” jelas Buyung.
Pimpinan sanggar seni to riolo, Wahid menyampaikan terima kasih mendalam kepada Pemkot Makassar dan Pemkab Bulukumba, telah diberi ruang untuk tampil pada pesta rakyat terbesar di Kota Angin Mammiri.
Ia mengaku persiapan untuk tampil di F8 tergolong singkat, hanya membutuhkan waktu sekira sepekan untuk latihan.
“Jadi latihannya ada 2 tempat, ada di Kajang dan di Makassar. Anak-anak binaan kita kan, bukan hanya di Kajang, tapi juga mahasiswa Makassar asal Kajang,” tukasnya.
Sebelumnya di event F8 ini, 3 kapal Pinisi asal Bulukumba diundang ikut berpartisipasi selama kegiatan berlangsung. Bahkan di acara penutupan F8 diadakan pelepasan kapal Pinisi untuk berlayar kembali ke Bulukumba.(*)