Bulukumba, Aliefmedia.com – Untuk mewujudkan generasi berkualitas ke depan, perlu direncanakan dan dipersiapkan.
Bahkan sebelum menikah dan mempunyai keturunan, seseorang harus mempersiapkan diri dan merencanakan dengan matang untuk menjalani kehidupan berkeluarga.
Begitu banyak orang yang menjalani kehidupan berkeluarga, padahal belum matang secara fisik, mental maupun ekonominya. Banyak remaja yang akhirnya terjebak dalam pergaulan bebas, seks bebas, bahkan ada yang sampai terjerumus dalam penyalah gunaan narkoba, hingga minum-minuman keras.
Selain itu, kehidupan berkeluarga yang tidak direncanakan dengan matang, sangat beresiko untuk menghasilkan generasi yang Stunting.
Jika kondisi tersebut tidak dicegah sejak dini, maka masa depan generasi muda akan menjadi suram. Bahkan negara pun akhirnya menjadi lemah di masa yang akan datang.
Olehnya itu Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, dr. Wahyuni berharap seluruh pihak bergerak atau berpartisipasi untuk mencegah hal tersebut terjadi.
Misalnya, lanjut Wahyuni, Duta Generasi Berencana atau lazim disebut Duta Genre merupakan salah satu unsur yang diharapkan membantu pemerintah untuk memberikan konseling maupun penyuluhan kepada teman-temannya di sekolah.
“Tidak hanya di sekolah, Duta Genre juga berperan di lingkungan tempat tinggalnya tentang pentingnya menghindari dampak buruk pergaulan bebas, bahaya narkoba, pentingnya kesehatan reproduksi dan bagaimana mencegah terjadinya Stunting,” ungkapnya saat kegiatan Apresiasi Duta Generasi Berencana tingkat Kabupaten Bulukumba di Gedung Sanggar Kegiatan Belajar Bulukumba, Kamis, 29 September 2022.
Mantan Kepala Dinas Kesehatan Bulukumba ini, berharap perwakilan Pusat Informasi dan Konseling Remaja atau PIK-Remaja dari masing-masing jenjang sekolah lanjutan tingkat pertama, tingkat atas, perguruan tinggi maupun jalur masyarakat, dapat menyebarluaskan informasi tentang pentingnya menghindari tiga resiko yang kerap dihadapi oleh remaja.
“Ada tiga resiko yang kerap dihadapi oleh remaja kita, yakni masalah seksualitas, HIV/AIDS, serta Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya atau biasa disebut Triad Kesehatan Reproduksi Remaja,” kata dr. Wahyuni di depan puluhan Finalis Duta Genre Bulukumba.
Untuk itu kehadiran Duta Genre, kata dr Wahyuni harus berperan melakukan sosialisasi terkait dampak buruk ketiga persoalan tersebut untuk mewujudkan generasi yang berkualitas.
Untuk diketahui, kegiatan Apresiasi Duta Genre tingkat Kabupaten Bulukumba tahun 2022 ini mengalami peningkatan jumlah finalis dibanding tahun-tahun sebelumnya.
Tahun ini jumlah peserta sebanyak 14 pasang yang terdiri dari tiga pasang dari perguruan tinggi dan sebelas pasang dari SMA dan SMK.
“Kita berharap, hasil penjaringan Duta Genre Kabupaten Bulukumba bisa berprestasi di tingkat provinsi maupun tingkat Nasional. Sebab pada tahun sebelumnya Indri Lestari salah seorang Duta Genre Bulukumba berhasil terpilih sebagai Duta Genre Kategori Inspirator tingkat Provinsi Sulawesi Selatan,” kata Ketua Panitia, Syamsul Bahri yang juga salah seorang tenaga pendidik di SMA Negeri 9 Bulukumba. (*)