Kondisi ACO/FADLI Anak Dengan Gizi Buruk Sangat Memperihatinkan

JENEPONTO, Aliefmedia.com – Kondisi ACO alias Fadli anak dengan kondisi Gizi Buruk saat ini sangat memperhatikan. Hal tersebut berdasarkan laporan Kepala Dusun Goyang Desa Allu Tarowang Kecamatan Tarowang Kabupaten Jeneponto Sulawesi Selatan, Rabu 24/10/2023.

Diketahui bahwa Kepala Dusun Goyang juga adalah aktivis Jurnalis yang bergabung di lembaga Pers DPC Sepernas Jeneponto.

Ismail dalam rilisnya menyebut, bahwa sejak lahir, Fadil tidak pernah mendapatkan perhatian penuh dari kedua orang tuanya lantaran beberapa bulan usai dilahirkan, dirinya ditinggal pergi oleh kedua orang tuanya hingga saat ini tak kunjung ada kabar. Rumah tangga orang tuanya kala itu dikabarkan terjadi keretakan hingga berujung pada perpisahan.

Fadil sejak bayi mengalami riwayat kurang gizi dengan kondisi keuangan sangat terpuruk lantaran sang nenek hanyalah seorang pekerja lepas, sakit-sakitan tentu didalam perawatan dan perhatiannya terbilang kurang maksimal, baik pola makan sehari-harinya apalagi penanganan medis.

Selain dirinya tua dan sakit-sakitan dengan penghasilannya yang tidak menentu, apalagi merawat sang cucu dengan kondisi terbaring tidak berdaya, sebagai manusia biasa tentu lelah namun hari-hari yang dilewatinya ia tidak pernah putus asa dan selalu semangat merawat sang cucu sambil bekerja demi kebutuhan hari-harinya.

Ditempat terpisah, Ketua DPC Sepernas Jeneponto mencoba menghubungi kepala dinas Kesehatan Kabupaten Jeneponto melalui sambungan WhatsApp nya. Kadis Kesehatan menjelaskan melalui pesan WhatsApp terkait dengan anak yang gizi buruk.

Kadis Kesehatan saat kami laporkan kondisi Fadli atau Aco, beliau juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada pimpinan Serikat pers reformasi Nasional atas atensinya pada kami, ucap Kadis Kesehatan Jeneponto

Lalu kemudian Ibu kadis kesehatan mengirimkan laporan pendampingan terhadap anak gizi buruk dalam bentuk file dokumen word , selengkapnya dibawah ini :

IDENTITAS ANAK
Nama : ACO/ ANCHA
Tempat/ tanggal Lahir : Makassar/ –
BBL/ PB : –
Penolong Persalinan : Bidan
Lama Diberi ASI : –
MP-ASI : – (tidak jelas)
Status Imunisasi : –
Anak ke : I (pertama)

IDENTITAS ORANG TUA
Nama : Yusuf/ Awi
(diasuh kakek/nenek = Baso/ Dada)
Umur : –
Pendidikan : –
Pekerjaan : Wiraswasta/ TKI
Alamat : Dusun Goyang Desa Allu Tarowang

ANALISIS KASUS

• KONDISI KESEHATAN
Secara fisik anak dalam keadaan lumpuh, terutama pada kedua kaki tidak dapat diregangkan atau lurus. Anak tidak mampu menggerakkan anggota tubuh secara bebas bahkan mengangkat kepala tidak bisa apalagi untuk duduk dan berdiri. Menurut pengakuan keluarga, ia memang lahir dengan kondisi demikian.

• KONDISI KELUARGA
Aco lahir dari pernikahan yang tidak direstui (kawin lari). Menurut cerita, bapak kandung Aco pergi meninggalkan ibunya tanpa tahu dan tidak mau tahu kehadiran Aco. Meskipun setelah ia tahu ia tidak pernah mau menengok hingga saat ini terlebih setelah ia menikah lagi. Setelah lahir Aco untuk diserahkan kepada neneknya, sementara ibu kandungnya dikabarkan merantau ke Malaysia.

Aco tinggal bersama kakek dan neneknya (Baso/ Dada), saudara perempuan (tidak sekandung) yang masih SD, dan seorang nenek yang tidak bisa melihat dengan kondisi ekonomi yang sangat memprihatinkan.

Sehari-hari, setiap pagi Aco berada di rumah bersama neneknya (yang buta) sampai kakak perempuannya pulang sekolah. Sedangkan kakek dan neneknya (Baso/ Dada) ke kebun. Jadi, untuk makan dan minum Aco selama ditinggal sangat bergantung pada nenek yang buta tersebut.

• KONDISI TEMPAT TINGGAL
Ibu kandung Aco memiliki sebuah rumah gamacca berukuran kurang lebih 3 x 3 meter. Karena tidak ada yang menjaganya, maka Aco diambil nenek untuk tinggal bersamanya di sebuah rumah panggung yang sangat sederhana.

Kondisi rumah lembab dengan pengaturan cahaya yang sangat kurang. Secara umum, Aco hidup di lingkungan dengan sanitasi dan hygiene perorangan (pengasuh) yang sangat buruk.

PENEGAKAN DIAGNOSA
• Januari 2011 (pertama kali terlacak)
Umur : 24 bulan
BB/TB : 6 Kg/ 71 cm
Status Gizi : BB/U = < -3 SD
TB/ U = < -3 SD
BB/TB = < -3 SD
Intervensi : Konseling selama pendampingan 2 minggu dan
pemberian Susu (Pedia Sure) + Biskuit MP-ASI + Taburia
Hasil : Berat badan bertambah 0, 4 kg.

• Februari 2011
Umur : 25 bulan
BB/TB : 6,5 Kg/ 71 cm
Status Gizi : BB/U = < -3 SD
TB/ U = < -3 SD
BB/TB = < -3 SD
Intervensi : Konseling selama pendampingan 2 minggu dan
Pemberian Susu (Entrasol) + Biskuit MP-ASI
Hasil : BB naik menjadi 7 kg

Pada penimbangan bulan Maret 2011 berat badan Aco kembali turun menjadi 6 kg setelah sakit.

Dari hasil diagnosa dokter puskesmas, Aco mengalami peradangan paru-paru. Setelah diberi obat dan dinyatakan sembuh bulan Maret-April 2011 pendampingan gizi kembali dilakukan dengan bantuan kader setempat dengan menaikkan berat badan aco menjadi 7,5 kg.

Kondisi Aco memperlihatkan sedikit kemajuan, wajahnya mulai segar dan tampak bercahaya. Kedua kaki tidak lagi sakit pada saat aco diposisikan dalam keadaan berdiri meskipun tidak lama.

Selama beberapa bulan berat badan Aco stabil pada kisaran 7,0 kg – 7,5 kg hingga bulan Juni 2012 kondisi kesehatannya kembali menurun karena sakit hingga berat badan menjadi 6,0 kg.

Bulan Juni – Agustus 2012, dengan bantuan kader dan KKN-PK dilakukan pendampingan dengan pemberian PMT Pemulihan berupa bubur sayur + telur + susu, bubur nasi + telur + susu
BB Awal = 6,0 kg
BB minggu I = 6,5 kg
Minggu II = 6,8 kg
Minggu III = 7,0 kg
Minggu IV = 7,5 kg
Minggu V = 8,0 kg

Pada bulan Agustus-September 2012, Aco diberikan susu (Dancow) dan berat badan bertahan hingga kembali menjadi 7,0 kg.

Pada bulan Oktober 2012
Status Gizi BB/U = 7,0 kg/ 44 bln = < -3SD
TB/U = 79,0 cm/ 44 bln = < -3 SD
BB/TB = 7,0 kg/ 79,o cm = < -3 SD
Intervensi Pendampingan 14 hari dengan pemberian
Hari ke-1 = F100
Hari ke-2 = F100
Hari ke-3 = F100
Hari ke-4 = F100
Hari ke-5 = F100
Hari ke-6 = Bubur nasi + telur + susu (Dancow Full Cream)
Hari ke-7 = Bubur nasi + telur + susu (Dancow Full Cream)
Hari ke-8 = Bubur nasi + telur
Hari ke-9 = Bubur nasi + telur + vitamin (caviplex drop)
Hari ke-10 = Bubur nasi + telur + vitamin (caviplex drop)
Hari ke-11 = Bubur nasi + telur + vitamin (caviplex drop)
Hari ke-12 = Bubur nasi sayur + telur + susu (Dancow Full Cream)
Hari ke-13 = Bubur nasi sayur + telur + susu (Dancow Full Cream)
Hari ke-14 = Bubur nasi sayur + telur + susu (Dancow Full Cream)
Hasil : Berat badan bertambah menjadi 8,5 kg (November-Desember 2012)

KESIMPULAN

  1. Pola makan dan hygiene Aco sangat bergantung dengan orang di sekitarnya
  2. Pola makan yang tidak teratur dan kebersihan diri dan lingkungan Aco yang buruk sangat mempengaruhi status gizi dan kesehatan Aco.
  3. Kesulitan dan hambatan terbesar program pendampingan Aco adalah tidak adanya anggota keluarga atau orang serumah yang betul-betul dapat diandalkan untuk merawat Aco secara intensif
  4. Hambatan lain adalah jarak rumah Aco jauh dari puskesmas dengan kondisi jalan yang rusak berat menyulitkan tenaga kesehatan untuk memantau kondisi Aco setiap hari sehingga tenaga gizi merasa sangat perlu merekrut kader (terdekat) sebagai pendamping utama yang secara rutin memantau perkembangan kondisi Aco. Kader tersebut telah diberi pengarahan terlebih dahulu di Puskesmas.

Dari uraian tersebut di atas, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jeneponto cepat merespon atas laporan Ketua DPC Sepernas Jeneponto,”
Iye makasih banyak atas atensi ta, insya Allah akan ditindak lanjuti, kami hanya memberikan info supaya semua juga paham. Sudah kami koordinasi juga dengan Dinas sosial Kabupaten Jeneponto, ” ucapnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.