
BULUKUMBA, Aliefmedia.com – Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (PC IMM) Bulukumba mengambil sikap tegas terhadap isu dugaan pungutan liar (pungli) dalam proses penerimaan beasiswa KIP Aspirasi DPR-RI di Universitas Muhammadiyah Bulukumba. Dalam rapat koordinasi yang digelar Kamis, 31 Oktober 2024, PC IMM menyatakan pentingnya penindakan atas dugaan ini demi melindungi hak-hak mahasiswa yang berhak atas beasiswa tanpa dipungut biaya ilegal.
Ranggi Ilham Nur, Kabid Hikmah Politik dan Kebijakan Publik PC IMM Bulukumba, menegaskan kepada awak media bahwa pembahasan ini diangkat dalam rapat sebagai respons terhadap permintaan tindak lanjut dari Aliansi Mahasiswa Bergerak UMB.
“Kami telah menerima surat permohonan tindak lanjut dari aliansi yang kemudian diteruskan ke kami oleh PIKOM IMM di UMB dengan menyertakan sejumlah bukti resmi. Setelah kami kaji, bukti ini sangat layak untuk ditindaklanjuti secara hukum,” ujar Ranggi.
PC IMM Bulukumba mengungkapkan bahwa dugaan pungli ini melibatkan pungutan sebesar Rp 7.000.000 sebagai syarat kelulusan bagi mahasiswa penerima beasiswa KIP Aspirasi. Berdasarkan bukti yang diserahkan, nama fraksi Gerindra dan Golkar turut disebut sebagai pihak terkait yang memiliki program beasiswa tersebut.
“Kami meminta fraksi terkait segera memberi klarifikasi atas dugaan ini, yang tentunya berdasar pada bukti yang ada,” tambahnya.
Dalam analisis PC IMM, tidak ditemukan dasar hukum yang mengatur biaya pungutan sebagai syarat kelulusan bagi mahasiswa penerima KIP.
“Ini sangat mengkhawatirkan. Sampai saat ini, belum ada klarifikasi dari pihak universitas. Hal ini semakin memperkuat kecurigaan bahwa praktik pungli dalam program beasiswa tersebut mungkin memang terjadi,” jelas Ranggi.
PC IMM Bulukumba berkomitmen mengawal isu ini hingga tuntas, bekerja sama dengan hierarki organisasi di Muhammadiyah yang membawahi amal usaha. Mereka juga mendesak Fraksi Gerindra dan Golkar di DPR-RI agar segera memberikan klarifikasi dan memastikan beasiswa KIP Aspirasi kembali ke jalurnya, tanpa bayaran tersembunyi.(*)