
JAKARTA, Aliefmedia.com – Pemerintah melalui Kementerian Agama mengumumkan bahwa 1 Ramadan 1446 Hijriah akan jatuh pada hari Sabtu, 1 Maret 2025. Penetapan ini didasarkan pada hasil Sidang Isbat (Penetapan) yang dipimpin oleh Menteri Agama, Nasarudin Umar.
“Sidang Isbat yang kami lakukan diawali dengan pemaparan Tim Hisab Rukyat Kemenag dan laporan dari sejumlah titik di Indonesia mengenai rukyatul hilal. Berdasarkan hasil tersebut, kami menetapkan bahwa 1 Ramadan 1446 Hijriah akan dimulai pada hari Sabtu, 1 Maret 2025,” ujar Menteri Agama dalam konferensi pers yang digelar setelah Sidang Isbat di Kantor Kementerian Agama, Jalan MH Thamrin Nomor 6, Jakarta, Jumat (27/2/2025).
Tahun ini, Menteri Agama negara-negara anggota MABIMS telah sepakat untuk menerapkan kriteria baru dalam penentuan awal Ramadan, yakni dengan tinggi hilal minimal 3 derajat dan elongasi minimal 6,4 derajat. Berdasarkan kriteria tersebut, hilal telah dapat dilihat secara astronomis, yang kemudian dipastikan oleh laporan dari perukyah di berbagai lokasi.
Kementerian Agama telah melaksanakan rukyah di 125 titik yang tersebar di seluruh Indonesia. “Laporan yang kami terima dari para perukyah yang bertugas mulai dari Aceh hingga Papua menunjukkan bahwa di beberapa lokasi hilal berhasil diamati,” tambah Menag yang didampingi oleh Wakil Menteri Agama, Ketua Komisi VIII DPR, Ketua MUI, serta Dirjen Bimas Islam.
Oleh karena itu, Sidang Isbat memutuskan untuk menyempurnakan bulan Syakban menjadi 30 hari. Dengan demikian, 1 Ramadan 1446 H dipastikan jatuh pada hari Sabtu, 1 Maret 2025.
“Semoga dengan penetapan ini, seluruh umat Islam dapat menjalankan ibadah puasa dengan penuh khusyuk. Selamat menunaikan ibadah puasa,” tutur Menag.
Mengenai perbedaan penetapan awal Ramadan yang muncul di masyarakat, Menag menekankan bahwa hal tersebut adalah sesuatu yang wajar. Ia mengimbau agar perbedaan ini tidak mengganggu ukhuwah Islamiyah antar sesama umat Islam.(*)
(Sumber: KBRI)