
JENEPONTO, Aliefmedia.com – KKN Mahasiswa Institut Turatea Indonesia menggelar kegiatan Monitoring dan Evaluasi KKN Tematik Institut Turatea Indonesia (INTI) Tahun 2025. Kegiatan tersebut berlangsung di Aula Inti Jeneponto kelurahan balang Toa
Kec. Binamu Kabupaten Jeneponto Sulawesi Selatan, Sabtu 05-07-2025.

Kegiatan tersebut mengusung Tema : “Tumbuh Berkembang, Hentikan Stunting, Majukan Pendidikan”.
Ketua panitia Fadillah Muksan dalam laporannya mengatakan bahwa kegiatan yang kita lakukan pada hari ini yaitu Monitoring Dan Evaluasi program kerja kecamatan Binamu dan Kecamatan Turatea.
Adapun Tujuan Kegiatan monitoring dan evaluasi pada hari ini yaitu Memantau pelaksanaan kegiatan agar sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan,
Menilai keberhasilan, kendala, serta capaian dari kegiatan yang dilakukan, Memberikan rekomendasi sebagai bahan perbaikan dan pengambilan keputusan ke depan.
Rektor Institut Turatea Indonesia Prof Dr H. Maksud Hakim, dalam arahannya mengatakan, yang saya mau kita coba cari cela, mungkin juga ada dari kader ada dari kesehatan memberikan makanan tambahan di celanya itu ada pemberian 3 kali dalam seminggu, kita tambah 2 kali dalam 1 minggu jadinya 5 kali dalam seminggu,
Mengapa ?. Saya punya pendapat, menurut pendapat saya bahwa setiap hari diberikan makanan sampai kenyang dari makanan bergizi, maka pasti pertumbuhan badannya akan semakin bagus.
Bagaimana bisa bertumbuh kalau hari ini dan besok lagi lapar besoknya lapar baru datang lagi kayaknya sudah habis gizinya baru datang lagi,
jadi tidak kontinyu tidak dinamis namanya oleh karena itu kita mau supaya ini betul-betul bermanfaat. Manfaatnya itu kalau dia bisa puas dan tercukupi.
Saya harapkan dan alhamdulillah sudah tiga tahun ini kita lakukan penanganan stunting dan hampir semua yang pernah disentuh oleh mahasiswa Institut Turatea Indonesia selalu ada peningkatan.
Dan saya juga di akhir KKN Tematik ini pada saat seminar kabupaten kita akan suruh gambarkan seluruh yang di berikan makanan tambahan itu 2 kali atau 3 kali dalam satu Minggu .
Coba kita lihat ada perkembangannya atau tidak, karena kami tidak mau juga hanya sekedar ada informasi tapi kita mau ada aksi dan ada realitas.
Kami harapkan kepada mahasiswa agar pendataan diselesaikan sebelum penarikan. Jadi nanti didata tentang berapa jumlah anak putus sekolah, berapa anak yang tidak sekolah, dan berapa rumah tidak layak huni.
Jadi ini titipan dari bapak bupati. Visi misinya mudah-mudahan 5 tahun kedepan bisa diwujudkan namanya masyarakat Bahagia dan kalau bisa terwujud, maka semua masyarakat bisa meningkat pendapatannya, meningkat pendidikan dan sumber dayanya supaya bisa mendapatkan penghasilan yang lebih bagus, ujarnya.
Penulis : Aswandi Karim AMN
Editor : Redaksi AMN