
TAKALAR, Aliefmedia.com – Seorang ibu Rumah tangga (IRT) 31 tahun inisial KMW warga dusun Kale Ko’mara Desa Kale Ko’mara Kecamatan Polongbangkeng Utara ( Polut ) Kabupaten Takalar Provinsi Sulawesi Selatan hingga saat ini masih mengalami stres akut pasca kejadian dugaan tindak pidana pencabulan yang menimpa dirinya tiga bulan yang lalu, pada hari Sabtu 31 mei 2025 sekitar jam 11.00 WITA malam di dalam kamar dirumahnya sendiri.
Dari kejadian itu dirinya yang merasa sangat keberatan diketahui telah melaporkan resmi ke Polres Takalar dengan Bukti Surat tanda penerimaan laporan Nomor : STTLP/143/V/2025/SPKT/POLRES TAKALAR/POLDA SULAWESI SELATAN
Sementara pemeriksaan psikologis 441.3/113/UPT PPA/VI/2025 Unit pelaksana Teknis Perlindungan Perempuan dan Anak (UPT PPA) Propinsi Sulawesi Selatan pada tanggal 18 Juni 2025 oleh Syarifa Nadhrah Mustamin M.Si.,M.Psi.,Psikolog. menyimpulkan bahwa Korban KMW mengalami gangguan stres akut akibat peristiwa dugaan pencabulan yang dialaminya namun memiliki kompetensi mengikuti proses pemeriksaan dan memberikan keterangan.
Korban KMW ke Media ini saat di jumpai dirumahnya menceritakan bahwa terduga pelaku tindak pidana pencabulan terhadap dirinya inisial RSM alias Dg Tawang adalah teman kerja juga teman minum “Ballo” suaminya yang tinggal sekampung.
“Itu Dg Tawang (terduga pelaku) orang Bulukumba beristri ke sini, teman kerjanya suamiku (buruh angkut hasil panen) juga teman minumnya ( Minum ballo saat usai bekerja) namun dia tinggalnya di kebun belakang bersama istrinya, sekarang katanya sudah di tahan,” ucap korban menceritakan.
Lanjut diceritakan kronologi kejadian bahwa biasanya rumahnya memang baru di kunci kalau suaminya pulang saat larut malam hingga dibiarkan saja pintu tertutup tanpa di kunci, agar saat suaminya pulang tidak lagi repot membangunkan dirinya yang biasanya sudah tertidur saat suaminya pulang, dan hal ini biasa di lakukan atas penyampaian suaminya yang biasa nongkrong bersama teman-temannya hingga larut malam.
Namun naas baginya di hari Sabtu malam 31 Mei 2025 sekitar jam 11.00 WITA menjadi hal yang membuat dirinya trauma dan mengalami stres akut hingga saat ini.
lanjut di ceritakan, dimana saat itu dalam suasana gelap ada orang yang diduga suaminya sendiri yang masuk ke dalam kamar mengganggu tidurnya saat menjelang larut malam, ternyata orang yang di lihatnya di depan matanya tersebut adalah RSM Alias Dg Tawang yang menindih tubuhnya yang sebelumnya menduga itu adalah suaminya yang sedang mengajak dirinya berhubungan intim.
Lanjut di ceritakan saat itu dirinya yang sedang dalam suasana hati buruk karena baru bertengkar dengan suaminya hingga menolak ajakan tersebut dengan menendang kakinya sambil marah seperti biasanya. Dirinya juga sempat menegur agar berhati-hati karena anak perempuannya sementara tertidur di sampingnya saat itu. Namun pelaku sempat bersuara dengan berkata kepada korban “Teako sallo” (jangan Lama). Mendengar suara membuat korban curiga itu bukan suara suaminya.
“Sempat ji kurasa itu orang dua kali keluar masuk di kamar, kukira suamiku ji. Jadi kuangggap biasa saja, itupi waktu natarik selimut ku tendang kakinya karena masih marah ka, baru-baru bertengkar, ku pikir kenapa ini na kita sudah bertengkar saya lagi tidak ingin,” ucapnya menjelaskan saat pelaku mulai melancarkan aksinya.
Namun nafsu bejat terduga Pelaku Dg Tawang tidak bergeming dan malah memaksa korbannya KMW dengan cara paksa memegang tangan korban hingga membuat korban semakin melawan dan sempat memegang tangan pelaku .
Merasa ada yang aneh Dari postur tubuh dan tangan yang lebih kecil dari suaminya serta aroma badan yang sangat menyengat membuat KMW yakin bahwa orang yang memaksa berhubungan intim yang dalam posisi telah menindih tubuhnya bukanlah suaminya.
Penasaran dan berupaya melihat wajah yang dicurigai bukan suaminya, spontan dirinya langsung mengambil telepon genggam yang tepat di sampingnya lalu menyalakan senter, setelah menyenter dan melihat dengan jelas muka Dg Tawang yang posisi masih menindih tubuhnya langsung histeris berteriak keras hingga Dg Tawang langsung melarikan Diri serta membuat para tetangga berdatangan dari teriakan Korban KMW .
Setelah tiga bulan lebih berlalu Kasus dugaan Tindak pidana pencabulan yang menimpa dirinya yang masih berproses di polres Takalar membuatnya bertambah sedih resah dan terusik dengan adanya pihak lain yang tidak bertanggung jawab membuat pernyataan di salah satu media sosial Facebook serta menuding dirinya dalam pemberitaan di beberapa Media melakukan sebuah rekayasa dalam membuat laporan polisi di polres Takalar hingga membuat dirinya dan keluarganya berharap penuh penegakan hukum dan tersangka secepatnya terproses sampai di pengadilan untuk kepastian hukum .
Laporan : Faisal Muang