BULUKUMBA, Aliefmedia.com – Panggung utama Festival Pinisi Kabupaten Bulukumba berubah menjadi lautan semangat dan haru ketika sebanyak 30 siswa Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri 1 Kabupaten Bulukumba menampilkan tarian kolosal yang memukau ribuan penonton, Jumat (24/10/2025).
Tarian ini dibawakan oleh anak yang mengalami hambatan tunarungu, Tunagrahita dan Auties. Mereka menari dengan semangat yang luar biasa. Dengan gerak yang penuh makna, musik yang menggetarkan, dan semangat yang menginspirasi, para siswa disabilitas tersebut berhasil mencuri perhatian seluruh hadirin termasuk Bupati Bulukumba H.Andi Muchtar Ali Yusuf dan Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Bulukumba Ir.Hj.Andi Herfida Muchtar yang hadir menyaksikan langsung penampilan mereka.
Di bawah bimbingan para guru dan pelatih tari, anak-anak tampil percaya diri dengan kostum berwarna-warni yang menggambarkan keceriaan dan kekayaan budaya Butta Panrita Lopi. Penampilan mereka bukan sekadar hiburan, tetapi juga bentuk nyata dari inklusi dan pengakuan terhadap potensi anak-anak berkebutuhan khusus di Bulukumba.
Penampilan Anak disabilitas SLBN 1 Bulukumba Ini adalah inisiasi dari Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Bulukumba Ir. Hj.Andi Herfida Muchtar yang juga turut menyaksikan dengan haru, yang sangat mendukung untuk penampilan anak-anak disabilitas yang merupakan wujud nyata bahwa semua anak memiliki hak untuk tampil dan berprestasi di ruang publik.
Kepala SLBN 1 Bulukumba, Andi Muh. Rusli, S.Pd., Gr., M.M., selaku koordinator penampilan, mengungkapkan rasa bangganya atas pencapaian para siswa.
“Ini adalah momen bersejarah bagi kami. Anak-anak tampil di panggung megah dengan penuh semangat. Mereka telah menunjukkan bahwa pendidikan inklusif bukan hanya tentang belajar di kelas, tetapi juga tentang memberi ruang untuk berekspresi dan berkarya,” ujarnya penuh rasa haru.
Salah satu orang tua siswa, yang turut hadir langsung menyaksikan penampilan anaknya, tak kuasa menahan air mata bahagia.
“Melihat anak kami menari di depan Bupati dan ribuan orang, rasanya seperti mimpi. Dulu kami tak pernah membayangkan mereka bisa tampil seindah ini. Terima kasih kepada para guru dan pihak sekolah yang telah memberi kesempatan luar biasa ini,” ujarnya dengan penuh rasa syukur.
Dua pelatih tari, Ibu Ayu dan Ibu Kiki, yang mendampingi siswa selama proses latihan, juga menyampaikan rasa bangga mereka.
“Awalnya kami khawatir anak-anak akan canggung di panggung besar, tapi ternyata mereka luar biasa. Setiap gerakan yang mereka tampilkan penuh dengan ekspresi dan ketulusan,” ungkap Ibu Ayu. Sementara Ibu Kiki menambahkan,
“Latihan kami lakukan dengan sabar dan penuh cinta. Yang membuat kami terharu, anak-anak menikmati setiap prosesnya. Mereka tidak hanya menari, tapi juga menunjukkan kebahagiaan dan rasa percaya diri yang luar biasa.”
Festival Pinisi Bulukumba tahun ini menjadi ajang pembuktian bahwa Bulukumba adalah daerah ramah disabilitas. Penampilan kolosal siswa SLB tidak hanya memeriahkan acara, tetapi juga menguatkan pesan bahwa setiap anak berhak bersinar di panggung kehidupan, tanpa terkecuali.
Dengan semangat yang sama, para guru dan pelatih SLB berharap kegiatan seperti ini terus mendapat ruang dalam setiap event daerah, agar anak-anak berkebutuhan khusus semakin percaya diri, berdaya, dan diterima secara utuh di masyarakat.
Terima kasih Pak Bupati Dan Ketua TIM Penggerak PKK Bulukumba. WE LOVE BULUKUMBA. (*)

