Makassar, Aliefmedia.com – Proses vaksinasi tahap kedua untuk kalangan ORT/ORW serta pengurus dan remaja masjid (Remas) pada Puskesmas Jongaya Kota Makassar, berlangsung lancar, Selasa (27/4/21).
Para remaja masjid yang beranggotakan, Anwar selaku ketua, Suhardi Dg Rurung (Guru Mengaji), Abd. Haris Dg Lanti (Imam Masjid) dan Penulis, dari unsur ORT 002 ORW 07 Kelurahan Pa’Baeng-Baeng.
Vaksin tahap pertama sudah dilalui dengan baik. Banyak kisah yang dikemukakan, dari pengalaman lapang masing-masing orang.
Menurut Suhardi, pada vaksin pertama terasa kram pada lengan kirinya selama tiga hari, namun tidak sampai menghambatnya beraktifitas.
Sementara pada vaksin kedua, rata-rata mengalami kondisi “Ngantuk” sehingga ada yang terlambat sholat dhuhur karena terlelap dalam nyenyaknya tidur.
Dengan demikian seluruh rangkaian proses dari rangkaian vaksin pertama dan vaksin kedua, rata-rata sudah dilalui tanpa insiden yang berarti dan sebagai bukti sudah pernah mengikuti vaksin I dan II diberikan “Sertifikat Vaksin yang memiliki barcode” sehingga tidak mudah untuk disalahgunakan.
Anda bisa saja mengaku sudah di vaksin, tapi barcode-nya tidak bisa ditunjukkan melalui HP Android Anda, itu sama saja dengan pembohongan publik.
Kepada mereka yang belum mau untuk di vaksin, di bulan Ramadan yang penuh berkah ini, kita doakan semoga mendapat petunjuk dan selanjutnya siap untuk di vaksin.
“Jangan takut dengan informasi yang menyesatkan” Tapi yakinkan diri dan tingkatkan imun, dengan keyakinan penuh “ In syaa Allah proses vaksinasi berlangsung tanpa kendala yang berarti “
Terkadang kita mendapat suguhan informasi, selesai di vaksin langsung meninggal dunia, kalau mau di fikir dengan nalar yang sehat, bahwa setiap yang bernyawa pasti mati.
Maka proses kematian yang dilaluinya hanya melalui media vaksin dan hal itu jangan membuat anda sampai trauma. Akan tetapi, yakinkan diri dan berserah diri kepada Allah, In syaa Allah proses vaksinasi pasti lancar.
“Jangan bayangkan tusukan jarumnya yang mengerikan, kalau yang kami rasakan semua, hanya seperti digigit dengan semut kecil, tidak terasa dan prosesnya sekitar satu menit selesai”
Yang lama, karena sebelum di vaksin, disilakan istirahat dulu 30 menit, setelah naik tangga di Puskesmas ke lantai II tentu perlu penenangan.
Kemudian setelah vaksin, masih disilakan istirahat 30 menit lagi untuk melihat reaksi vaksin.
Akan tetapi kalau tidak ada indikasi yang berarti, Anda bisa melenggang pulang ke rumah, menemui orang-orang terkasih.
Selamat kepada mereka yang telah melalui vaksinasi I dan II dan sudah mempunyai sertifikat, namun demikian oleh pihak Satgas Covid-19 tetap meminta untuk menjaga diri dan tetap memakai protokol kesehatan, cuci tangan, pakai masker dan jaga jarak.
Jangan mentang-mentang sudah di vaksin tidak mau lagi mengikuti “Prokes” sikap arogansi seperti itu, akan merugikan semua pihak.
Kalau kita bercermin ke Negara tetangga India, di saat mereka abai dengan “Prokes” tiba-tiba serangan virus dengan varian baru yang melanda negaranya, mengakibatkan ribuan orang harus di kremasi (dibakar) setiap harinya.
Karena itu, sekalipun sudah vaksin, masih tetap dianjurkan melakukan Prokes sampai benar-benar Covid-19 dinyatakan sudah tidak ada di persada Nusantara, selamat berpuasa (***)