![](https://aliefmedia.com/wp-content/uploads/2025/02/IMG-20250206-WA0110-1024x792.jpg)
BULUKUMBA, Aliefmedia.com – Mahasiswi Universitas Muhammadiyah Bulukumba (UMB), Dhiya Lailatul Islami dan Astria Amanda, berhasil meraih medali emas dalam ajang Asean Innovative Science Environmental and Entrepreneur Fair (AISEEF) 2025 yang diselenggarakan di Universitas Diponegoro, Semarang, pada 3-6 Februari 2025.
Inovasi mereka, Teh Mochy, mendapat pengakuan internasional sebagai produk herbal modern untuk pencegahan penyakit liver.
Teh Mochy, teh herbal berbasis Morinda Citrifolia (mengkudu), Stevia Rebaudiana, dan Citrus Hystrix (jeruk purut) yang diformulasikan sebagai agen anti-inflamasi alami untuk pencegahan penyakit liver.
Produk ini menjadi jawaban atas tingginya kasus gangguan hati di Indonesia akibat pola hidup yang kurang sehat dan paparan zat berbahaya.
Menurut data WHO, sekitar 70-80% populasi dunia mengandalkan obat herbal sebagai alternatif pengobatan.
Mengkudu, salah satu bahan utama dalam Teh Mochy, telah lama dikenal memiliki senyawa flavonoid, alkaloid, iridoid, steroid, tanin, dan saponin yang bermanfaat bagi kesehatan hati.
Senyawa bioaktif ini dapat mengurangi peradangan tanpa efek samping jangka panjang.
Berbeda dari obat herbal konvensional yang sering kali memiliki rasa pahit dan sulit dikonsumsi, Teh Mochy hadir dalam bentuk kantong teh modern yang lebih praktis dan nyaman.
Produk ini juga bebas gula (sugar-free) dengan pemanis alami dari stevia, sehingga aman bagi penderita diabetes.
“Kami ingin menciptakan produk herbal yang tidak hanya berkhasiat tetapi juga nyaman dikonsumsi oleh semua kalangan,” ujar Dhiya Lailatul Islami.
Atas inovasi ini, Dhiya Lailatul Islami dan Astria Amanda meraih medali emas di kategori Innovation Science AISEEF 2025, sekaligus dianugerahi IYSA Grand Prize sebagai salah satu proyek terbaik di kompetisi tersebut.
Mereka juga mendapat gelar The Favorite Participant, mengukuhkan posisi mereka sebagai inovator muda berbakat di bidang sains dan kesehatan.
AISEEF 2025 merupakan ajang internasional yang mempertemukan inovator dari berbagai negara, termasuk Maroko, Taiwan, Turki, Malaysia, Filipina, Uzbekistan, Korea, Iran, Amerika Serikat, dan Brasil.
Kompetisi ini diselenggarakan oleh Indonesian Young Scientist Association (IYSA) bekerja sama dengan Fakultas Teknik Universitas Diponegoro.
Keberhasilan di AISEEF 2025 membuka peluang bagi Teh Mochy untuk dikembangkan lebih lanjut ke tahap produksi massal.
Tim dari Universitas Muhammadiyah Bulukumba berharap dapat bekerja sama dengan industri kesehatan dan farmasi guna mendistribusikan produk ini ke pasar nasional maupun internasional.
“Tujuan kami bukan hanya memenangkan kompetisi, tetapi juga menghadirkan solusi nyata bagi masyarakat dalam menjaga kesehatan hati dengan cara yang lebih alami dan praktis,” tutup Dhiya.
Dengan pencapaian ini, Universitas Muhammadiyah Bulukumba kembali membuktikan kiprah akademiknya di kancah internasional, serta memperkuat peran mahasiswa dalam menciptakan inovasi berbasis sains yang bermanfaat bagi masyarakat luas. (Ahmad Robbani | BTKR).