
JENEPONTO, Aliefmedia.com – Bupati Jeneponto H. Paris Yasir, SE., MM., dan Wakil Bupati Jeneponto menghadiri secara langsung acara pelepasan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik yang diselenggarakan oleh Institut Turatea Indonesia (INTI) Jeneponto. Kegiatan ini berlangsung di halaman Kampus INTI, Belokallong, Kelurahan Balang Toa, Kecamatan Binamu, Minggu (18/5/2025).
Turut hadir dalam acara tersebut para Kepala Desa dan Camat dari lima kecamatan yang akan menjadi lokasi KKN, yaitu Binamu, Tarowang, Tamalatea, Arungkeke, dan Bontoramba. Hadir pula Ketua dan Sekretaris Yayasan, Rektor, para dekan, dosen, serta sejumlah tamu undangan lainnya.
Rektor INTI Jeneponto, Prof. Dr. H. Maksud Hakim, menyampaikan bahwa sebanyak 177 mahasiswa akan terjun langsung ke masyarakat untuk menjalankan program KKN Tematik. Fokus utama tahun ini mencakup isu-isu strategis daerah, seperti pendataan stunting, anak tidak sekolah (ATS), anak putus sekolah (APS), serta rumah tidak layak huni.
“Melalui KKN ini, mahasiswa akan membantu memperkuat basis data sosial di masyarakat. Kami berharap kegiatan ini bisa berkontribusi nyata terhadap upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia di Jeneponto,” ujar Rektor.
Dalam sambutannya, Bupati Jeneponto H. Paris Yasir memberikan apresiasi tinggi kepada seluruh civitas akademika INTI yang telah menunjukkan kepedulian terhadap isu-isu fundamental daerah.
“KKN Tematik ini bukan hanya kegiatan rutin akademik, tapi merupakan bentuk kolaborasi nyata antara dunia kampus dan pemerintah dalam menanggulangi berbagai persoalan sosial,” kata Paris Yasir.
Bupati juga menekankan pentingnya validasi data sebagai dasar intervensi program pemerintah. Ia menyebut bahwa data yang dikumpulkan mahasiswa nantinya akan diintegrasikan dengan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) sebagai pijakan dalam kebijakan pembangunan, seperti program bedah rumah dan penanganan kemiskinan ekstrem.
Terkait isu stunting, Bupati memberikan perhatian khusus kepada generasi muda. Ia mengingatkan mahasiswa agar menjadi agen perubahan dengan mendorong pola hidup sehat dan mencegah pernikahan dini.
“Usia mahasiswa adalah masa penting dalam mempersiapkan masa depan. Stunting bukan hanya soal anak-anak, tapi tentang kesiapan generasi muda menghadapi peran sebagai orang tua kelak,” tegasnya.
Bupati juga mengajak mahasiswa untuk menjadi teladan di masyarakat, terutama dalam menjaga kebersihan lingkungan dan membangun kesadaran kolektif terhadap pentingnya pendidikan dan kesehatan.
“KKN jangan dijadikan sekadar kewajiban akademik. Jadikan ini sebagai ladang pengabdian dan bukti bahwa kalian bagian dari solusi pembangunan daerah,” pungkasnya.
Acara pelepasan ditutup dengan doa bersama dan semangat optimisme bahwa mahasiswa KKN Tematik INTI Jeneponto akan membawa perubahan positif di lokasi pengabdian mereka.(*)
Penulis : Aswandi Karim
Editor : Kasmad Bachtiar