BULUKUMBA, Aliefmedia.com – Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Bulukumba menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan literasi keuangan generasi muda dengan menggandeng Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Selatan dan Barat dalam kegiatan edukasi keuangan dan kewaspadaan terhadap investasi ilegal.
Kegiatan pada Selasa, 25 November 2025 bertempat di Ruang Pola Kantor Bupati Bulukumba, diikuti 200 peserta dari berbagai kalangan, mulai dari ibu penyukuh agama, ibu rumah tangga, tenaga pengajar, mahasiswa, pemuda, hingga komunitas lokal. Dalama kegiatan tersebut OJK Sulsel Sulbar turut menggandeng Anggota Komisi XI DPR RI, Andi Yuliani Paris, sebagai mitra strategis.
Ketua Pemuda Muhammadiyah Bulukumba, Amran yang dikonfirmasi setelah pelaksanaan kegiatan mengucapkan terimah kasih atas kolaborasi OJK Sulsel Sulbar yang turut menggandeng Anggota Komisi XI DPR RI, Andi Yuliani Paris untuk merespon maraknya kasus penipuan berkedok investasi yang banyak menyasar masyarakat dan kalangan produktif, termasuk pemuda dan pelajar.
“Pemuda harus menjadi garda terdepan dalam memahami dan menyebarkan edukasi keuangan. Kita tidak boleh gampang tergiur dengan iming-iming keuntungan besar tanpa risiko. Dengan hadirnya OJK, kami berharap pengetahuan para peserta semakin kuat dan dapat menjadi agen informasi di lingkungannya masing-masing,” ujarnya.
Amran menegaskan bahwa kolaborasi ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat kapasitas literasi keuangan di kalangan masyarakat dan pemuda.
Acara yang berlangsung penuh antusias ini menghadirkan narasumber dari OJK yang memaparkan berbagai materi penting, mulai dari pengenalan lembaga jasa keuangan, cara mengelola keuangan secara sehat, hingga ciri-ciri investasi ilegal yang kerap menjebak masyarakat. Para peserta diberikan pemahaman mendalam tentang pentingnya memastikan legalitas penyelenggara investasi serta memeriksa izin usaha melalui kanal resmi OJK sebelum memutuskan bergabung dalam suatu tawaran investasi.
Melalui kegiatan edukatif ini, Pemuda Muhammadiyah Bulukumba berharap semakin banyak masyarakat, khususnya generasi muda, menjadi lebih kritis dan berhati-hati dalam mengelola keuangan. Kegiatan ini juga diharapkan menjadi langkah awal untuk menjalin kerja sama berkelanjutan dengan OJK dalam berbagai program literasi dan inklusi keuangan di daerah.(*)

