Kasus Jembatan Bosalia Jeneponto,Kuasa Hukum AM minta status tersangka kliennya di Cabut
Makassar, Aliefmedia.com — Pemerintah Kabupaten melalui Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Jeneponto mempunyai program pembangunan Jembatan Bosalia yang dilakukan dua tahap. Pembangunan Jembatan tahap 1 Bosalia pada tahun 2016 dengan menggunakan APBN DAK Reguler sebesar Rp. 6 Milyar.
Masran Amiruddin,SH,MH selaku kuasa hukum Tersangka Inisial AM dari Law Firm DR.Muhammad Nur,SH,MH & Associates di Citraland Celebes Makassar mengatakan Kepala Dinas PU Jeneponto inisial AM saat itu selaku pengguna anggaran (PA) telah membentuk Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) yang terdiri dari PPK Perencanaan dan PPK Fisik pada proyek pembangunan Jembatan Bosalia tahap 1 diproses melalui lelang yang dilaksanakan oleh Unit Layanan Pengadaan (ULP) Kabupaten Jeneponto.
“Adapun yang menjadi pemenang dalam proses lelang adalah PT Tri Karya Cendana dengan nilai kontrak kurang lebih Rp 4 Milyar,” jelas Masran yang diamini Muhammad Arkam,SH, Kamis (19/12/2019).
Menurut Masran , secara hukum keterlibatan kadis PU sangat di mungkinkan tidak terlibat dalam indikasi kerugian negara di buktikan dengan adanya pencairan anggaran 100 persen terhadap ( MTT ) yang bertanggung jawab pada proyek tersebut sebagai Kontraktor.
Proses lelang sampai pada tahapan pelaksanaan pembangunan jembatan Bosalia sudah sesuai pelaksanaan petunjuk pelaksanaan dan petukjuk teknis dimana untuk pelaksanaan proyek di berikan kepada ULP ke PPK dan Kontraktor Pelaksana hingga pengawas pelaksana di lapangan.
apabila dikatakan ada kerugian negara maka penyidik harus merinci siapa-siapa yang menimbulkan kerugian negara,karena menurut hemat kami Kadis PU Jeneponto (AM) Klien kami sudah menyelesaikan tugas dengan mencairkan anggaran 100 persen sesuai Volume pekerjaan 100 persen, apabila ada indikasi korupsi yang harus bertanggung jawab adalah ULP,PPK dan Kontraktor pelaksana ,pasalnya ULP adalah unit layanan pengadaan yang menaksir biaya dilapangan sesuai rencana anggaran Biaya (RAB) dan PPK sebagai pembuat komitmen ke Kontraktor.
jadi sangat di mungkinkan keterlibatan klien kami (AM) tidak terindikasi merugikan negara.kami berharap penyidik mencabut status tersangka klien kami menjadi saksi.
Sebelumnya kasus dugaan Jembatan Bosalia di Jeneponto, Polisi menetapkan 5 orang tersangka masing masing, inisial MTT (Kontraktor Pelaksana), RT (PPK), AA (PPTK), M (Bendahar) dan AM (Pengguna Anggaran) ———- (Jf).