JENEPONTO, Aliefmedia.com – Telah dilaksanakan Diskusi Terpumpun atau Focus Group Discussion (FGD) terkait penyusunan Investment Project Ready to Offer (IPRO) Kawasan Pelabuhan Bungeng di Kantor Desa Bungeng, Kabupaten Jeneponto. Pada Senin, 25 November 2024,
Kegiatan ini bertujuan untuk menyerap aspirasi masyarakat mengenai pengembangan kawasan pelabuhan tersebut.
FGD ini dihadiri oleh anggota DPRD Kabupaten Jeneponto dari Dapil V yang juga putra asli Desa Bungeng, Bapak Khaidir Adi, Kepala Bappeda, Kepala Dinas Perhubungan, Kepala Dinas Pertanian, Kepala Desa Bungeng, UPT Pelabuhan Jeneponto, serta perwakilan masyarakat setempat.
Dalam diskusi, masyarakat menyampaikan dukungannya terhadap pengembangan kawasan Pelabuhan Bungeng, terutama setelah mendapatkan pemaparan mengenai nilai strategisnya.
Diketahui bahwa Pelabuhan Bungeng memiliki keunggulan topografi yang dilindungi benteng alam, menjadikan perairannya lebih tenang.
Selain itu, letaknya pun sangat strategis, lebih dekat ke Nusa Tenggara Timur (NTT), Nusa Tenggara Barat (NTB), serta Benteng Selayar, dianggap potensial untuk mendukung pengiriman langsung hasil sumber daya alam (SDA) dari Kabupaten Jeneponto dan sekitarnya ke luar daerah.
Aspirasi Masyarakat dan Usulan Pengembangan
Dalam FGD ini, berkembang usulan agar Pelabuhan Bungeng tidak hanya menjadi pelabuhan khusus ternak, tetapi dikembangkan menjadi pelabuhan campuran yang melayani penumpang dan barang.
Hal ini membutuhkan pembangunan terminal penumpang, kawasan pergudangan, dan sarana pendukung lainnya.
Kepala Bappeda kabupaten Jeneponto Alfian Syam mengatakan bahwa usulan-usulan ini akan diakomodir dalam IPRO yang akan disusun.
Dokumen IPRO ini nantinya akan ditawarkan kepada investor melalui Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dan Bank Indonesia.
Sementara itu Anggota DPRD, Khaidir Adi, menekankan pentingnya peran masyarakat sebagai aktor utama dalam pengembangan kawasan Pelabuhan Bungeng agar dapat meningkatkan perekonomian lokal.
Tak hanya itu, Kepala Desa Bungeng pun turut mendukung pernyataan tersebut, dengan menambahkan bahwa pemerintah desa perlu dilibatkan dalam pengelolaan kawasan pelabuhan.
Sebagai tindak lanjut dari FGD ini, akan segera disusun rancangan siteplan Pelabuhan Bungeng yang menjadi dasar penyusunan IPRO lengkap dan layak untuk menarik minat investor.
Kita semua berharap, agar pengembangan Pelabuhan Bungeng dapat menjadi salah satu proyek strategis untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Kabupaten Jeneponto. (Aswandi Karim AMN)