TAKALAR, Aliefmedia.com – Menjelang pelaksanaan Pilkada Takalar pada 27 November 2024, relawan pasangan calon (paslon) nomor satu, Daeng Manye dan Hengki Yasin, mencetuskan sebuah inisiatif baru yang diberi nama ‘Gerakan Ajjaga Kampong’.
Program ini diinisiasi oleh sejumlah relawan, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, serta tokoh agama dengan tujuan untuk mengawal jalannya Pilkada Takalar dari praktik politik uang.
Gerakan Ajjaga Kampong akan melibatkan kelompok-kelompok masyarakat di berbagai elemen, yang akan turun langsung mengawasi proses Pilkada pada hari-hari kritis, khususnya pada masa Minggu Tenang hingga hari pencoblosan.
Gerakan ini bertujuan untuk memastikan agar pemilihan berjalan secara jujur, adil, dan bebas dari pengaruh politik uang yang dapat merusak integritas demokrasi.
Menurut Juru Bicara Daeng Manye dan Hengki Yasin (DM-HHY), Ahmad Sabang, gerakan ini muncul sebagai respons terhadap kecemasan akan adanya praktik politik uang yang dapat merusak kredibilitas Pilkada.
“Kami tidak ingin Takalar dicederai dengan politik uang hanya semata-mata untuk meraih kekuasaan. Pilkada adalah pesta demokrasi yang harus berlangsung dengan cara yang bersih dan adil,” ungkap Ahmad Sabang, Senin (20/11/2024).
Ia juga menegaskan bahwa Gerakan Ajjaga Kampong ini akan melibatkan seluruh elemen masyarakat, mulai dari tokoh agama, pemuda, hingga relawan, yang akan bekerja secara sukarela untuk memantau setiap proses Pilkada.
Program ini diharapkan bisa mengurangi kemungkinan terjadinya praktik politik uang dan menciptakan Pilkada yang lebih bersih.
Gerakan ini mendapat dukungan luas dari berbagai kalangan, yang menginginkan agar Takalar dapat memiliki pemimpin yang terpilih secara sah dan sahih, tanpa campur tangan uang yang bisa merusak proses demokrasi.
Dengan adanya gerakan ini, masyarakat Takalar diharapkan dapat lebih aktif berpartisipasi dalam mengawasi Pilkada, serta menjaga agar tidak ada praktik yang merugikan rakyat dalam proses pemilihan.
Perlu diketahui, posko pemenangan 01 DM – HHY tersebar di semua kecamatan, desa, kelurahan, dusun dan posko yang didirikan sendiri oleh relawan serta masyarakat sudah berjumlah 2.251 posko, yang akan bekerja secara serentak dibawah satu komando dan pengawasan.
Sementara itu, salah seorang relawan 01 DM-HHY Rusli dg buang mengatakan bahwa gerakan ini adalah sebuah gerakan yang luar biasa untuk menjaga Kampung kita dari sistem politik uang yang sudah mendarah daging selama ini, insyaallah Posko posko akan semakin aktif lagi. Tutup Rusli. Kamis, (21/11/2024).(*)