Makassar, Aliefmedia.com – Bupati Bulukumba AM Sukri Sappewali bersama kepala daerah lainnya se Sulawesi Selatan menerima Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA), Transfer ke Daerah, dan Dana Desa (TKDD) dari Gubernur Sulsel, HM Nurdin Abdullah.
AM Sukri Sappewali yang berakhir masa jabatannya sebagai bupati pada Februari 2021 menerima DIPA untuk tahun anggaran 2021. Total Alokasi Dana Transfer diterima Kabupaten Bulukumba sebesar Rp1.065.882.368.000, sementara Dana Desa sebesar Rp110.535.651.000.
Gubernur Sulawesi Selatan HM Nurdin Abdullah, menargetkan realisasi anggaran pada triwulan pertama tahun 2021 bisa mencapai 25 persen. Target tersebut sebagai salah satu metode untuk menjaga pertumbuhan ekonomi di Sulsel.
“Kita targetkan realisasi anggaran 25 persen di triwulan pertama tahun 2021. Pemerintah pusat sudah menetapkan pertumbuhan ekonomi nasional 5,05 persen, ini akan ditentukan oleh belanja daerah,” kata Nurdin Abdullah, pada Rakor Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Pembangunan Pemprov Sulsel (APBN/PHLN, dan APBD Pemprov Sulsel Triwulan III 2020) dan Penyerahan DIPA Tahun 2021, di Hotel Claro Makassar, Senin, 30 November 2020.
Menurut Nurdin, pertumbuhan ekonomi dominan ditentukan oleh belanja dari APBN dan APBD Sulsel serta Kabupaten Kota se-Sulsel.
“Belanja APBD APBN ini sangat menentukan pertumbuhan kita. Maka, ini adalah pesan moral kepada seluruh pimpinan daerah, kementerian, lembaga maupun pemerintah daerah, supaya mempersiapkan dengan cepat program-programnya,” ujarnya.
Bahkan, kata Nurdin, kalau bisa semua yang berkaitan dengan lelang proyek fisik dilakukan lebih awal, sehingga tidak ada jeda waktu untuk para buruh, tukang dan pemilik toko bangunan memiliki orderan.
“Kalau perlu lelang dini. Kenapa? Kalau cepat direalisasi, tukang bekerja, buruh bekerja, toko bangunan ada order, realisasi anggaran kita juga bisa terukur,” ungkapnya.
Lanjutnya fokus APBN tahun 2021 adalah percepatan pemulihan ekonomi dan penguatan reformasi, diantaranya penanganan kesehatan, pemberian perlindungan sosial kepada masyarakat akibat dampak Covid 19, serta membantu pertumbuhan UMKM di berbagai usaha.
Dikatakannya, pertumbuhan ekonomi Sulawesi Selatan pada triwulan pertama dan kedua mengalami penurunan. Namun di triwulan ketiga mengalami kenaikan sebesar 8,18 persen atau tertinggi di Indonesia. (**)