Jabatan Penyuluh Agama Adalah Mulia

Jeneponto, Aliefmedia.com – Jabatan Penyuluh Agama yang bernilai ibadah. Jika ditilik dari aktivitasnya diakui memang bahwa jabatan penyuluh adalah jabatan mulia.

Hal itu diketahui dari tugas tugas yang diembannya membina ummat Islam. Demikian pernyataan Nursyamsiani S.Ag Penyuluh Agama Islam Kantor Urusan Agama Kecamatan Tamalatea Kabupaten Jeneponto yang disampaikan dihadapan anggota Majelis Taklim Al Ashar Desa Borongtala Kecamatan Tamalatea Kabupaten Jeneponto, Selasa 23 Agustus 2022.

Nursyamsiani menjelaskan secara umum, bahwa tugas Penyuluh Agama adalah melaksanakan dan mengembangkan kegiatan bimbingan dan penyuluhan melalui pintu dan bahasa Agama.

Program yang terintegrasi dengan pemerintah untuk mensosialisasikan dan melaksanakan pembangunan hingga ke masyarakat bawah.

Diketahui sebelumnya, bahwa jumlah anggota Majelis Taklim sebanyak 35 orang.

Hal yang sama juga di peroleh penjelasan dari Jamaluddin, J, S.H.I. Penyuluh Agama Islam KUA Kecamatan Tamalatea Kabupaten Jeneponto. Dihadapan anggota Majelis Taklim Al Isro Desa Bontojai Kecamatan Tamalatea Kabupaten Jeneponto.

Bahwa pada hakekatnya tugas penyuluh Agama Islam ( PAI ) ada tiga yaitu, membimbing umat dalam menjalankan ajaran agamanya, menyampaikan gagasan- gagasan pembangunan dibidang Agama kepada masyarakat dengan menggunakan bahasa Agama dan meningkatkan kerukunan hidup beragama, ujarnya.

Dalam hal penyuluhan dan bimbingan berupaya dengan maksimal khususnya dalam pembinaan dan bimbingan wanita sholeha.

Diantaranya, kata Jamalauddin adalah terkait masalah hak dan kewajiban seorang isteri terhadap suami. Salah satunya, banyaknya isteri yang durhaka terhadap suaminya, Ujarnya.

Bimbingan dan penyuluhan kali ini kata Jamaluddin, dihadiri oleh Ketua Tim penggerak PKK Desa Bontojai Kecamatan Tamalatea Kabupaten Jeneponto dengan jumlah anggota yang hadir 60 orang dari 80 anggota Majelis Taklim Al Isro.

Bunga Sunggu salah seorang Ketua Tim PKK Desa Bontojai Kecamatan Tamalatea kepada awak media ini menyampaikan harapannya agar kiranya kegiatan bimbingan penyuluhan ini terus ditingkatkan.

Menurutnya kegiatan sangat membantu ibu- ibu dalam memahami ajaran agamanya. Hal itu terlihat dengan banyaknya ibu – ibu anggota Majelis Taklim yang sebelumnya tidak tahu mengaji, kini Alhamdulillah sudah pintar mengaji, tutup Bunga Sunggu.

Hal tersebut diatas disampaikan oleh Hamka,SH kepada redaksi ALief Media Nasional siang ini melalui pesan WhatsApp nya, pukul 15.45 WITA. (redaksi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.