BULUKUMBA, Aliefmedia.com – Sebuah video yang viral di WhatsApp dan Facebook menggambarkan peristiwa memilukan di Desa Manjalling, Kecamatan Ujung Loe, di mana makam keluarga dilaporkan dibongkar.
Insiden ini terkait dengan perbedaan pilihan politik dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Bulukumba yang baru saja berlangsung pada Rabu, 27 November 2024.
Peristiwa ini terjadi pada Jumat, 28 November 2024, hanya sehari setelah pencoblosan. Dalam video tersebut, disebutkan bahwa makam keluarga pendukung pasangan calon nomor 02, A. Muchtar Ali Yusuf – Andi Edy Manaf, dibongkar karena tanah tempat makam berada merupakan milik pendukung pasangan calon nomor 01, Jamaluddin M Syamsir – Tomy Satria Yulianto.
Kejadian ini memicu keprihatinan masyarakat karena dinilai mencederai nilai-nilai kemanusiaan yang seharusnya berada di atas perbedaan politik.
Sebuah video lain menunjukkan salah satu calon Wakil Bupati, H. Andi Edy Manaf, mengunjungi lokasi tempat makam keluarga yang telah dipindahkan. Dalam kunjungannya, ia tampak bersedih dan ikut mendoakan keluarga yang terkena dampak.
“Yang jelas, saya merasa sangat bersedih. Sebagai Wakil Bupati, saya prihatin dengan kejadian ini. Perbedaan seperti ini seharusnya tidak terjadi. Kasihan masyarakat kita, yang awalnya berniat baik, justru terjebak dalam situasi seperti ini karena perbedaan pilihan,” ucap Andi Edy Manaf.
Ia juga mengimbau semua pihak agar tidak memperbesar masalah ini dan menjaga situasi tetap kondusif.
“Keluarga yang makamnya dipindahkan sudah ikhlas, dan kita juga perlu menghormati keinginan pemilik lahan. Saya meminta pak desa, Babinsa, dan Bhabinkamtibmas untuk mengawal situasi ini dengan baik,” tambahnya.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa peristiwa ini menjadi pembelajaran penting bagi masyarakat.
“Pilihan politik adalah hak dan kewajiban, tetapi tidak seharusnya memecah belah. Secara pribadi, saya turut bersedih dan memohon maaf kepada seluruh masyarakat Ujung Loe atas dampak buruk yang timbul dari proses demokrasi ini,” tutupnya.
Kasus ini menjadi refleksi bersama tentang pentingnya menjaga kedewasaan berdemokrasi dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan demi keharmonisan masyarakat. (*)